Anda bukan Orang Asing di Sini
"Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapih tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan.Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh" - Efesus 2:19-22
Kami segenap Pendeta, Majelis dan seluruh Jemaat mengucapkan selamat datang bagi Jemaat yang baru pertama kali hadir dalam ibadah minggu di Gereja HKBP Ressort Pondok Kopi. Anda bukan Orang Asing ditempat kami, Anda adalah bagian dari keluarga besar dari Gereja HKBP Ressort Pondok Kopi.
Bagi Jemaat yang baru hadir dan belum memiliki tempat ibadah yang tetap, kami dengan senang hati menyambut dan membantu bapak ibu untuk dapat menjadi bagian dari keluarga besar HKBP Ressort Pondok Kopi untuk menjadi Jemaat tetap di Gereja kami. Silahkan menghubungi Pendeta atau Majelis yang bertugas, kami siap membantu Anda.
Tuhan Yesus Kristus Memberkati
Minggu XVI Dung Trinitatis
NA SUN BADIA DO DEBATA JALA PARBINOTO DI SALUHUTNA
TUHAN ALLAH MAHA KUDUS DAN MAHA TAHU
Habakuk 1 : 12 - 17
Syalom, selamat bersua kembali di minggu keXVI ses. Trinitatis saat ini. Yang bagi gereja kita diberikan topik :” Tuhan Alah maha kudus dan maha tahu/ Na sun badia do Debata jala parbinoto di saluhutna “ Saudara, dalam perjalanan kehidupan yang kita jalani, mungkin saja kita berhadapan dengan hal-hal yang sulit diterima oleh akal dan logika kita. Dan hal itu menimbulkan pertanyaan- pertanyaan karena kita sulit menerima realita dalam kehidupan kita . Siapakah yang kita salahkan ? . Hal seperti inilah yang dirasakan oleh Habakuk , (yang artinya : memegang, memeluk). Hidup yang kita jalani ini penuh dengan berbagai pertanyaan. Kadang kala kita dapat menemukan penjelasannya, namun lebih sering pertanyaan tersebut tidak kita dapat memahami penjelasannya.
Oleh karena itu, kita mengeluh atas pertanyaan yang tanpa jawaban itu. Nabi Habakuk juga mengalami hal yang sama. Pertanyaan yang muncul dalam pemahaman adalah "Mengapa Tuhan sering terlihat berbeda dalam menghadapi kejahatan? Di manakah keadilan Tuhan?" Dalam keluhannya yang kedua kepada Tuhan, Habakuk berpikir, "Mengapa Tuhan harus menggunakan bangsa Babel untuk menghukum Yehuda? Mengapa Tuhan harus menggunakan bangsa yang lebih jahat dari Yehuda?" (13-14). Bangsa Babel bertindak dengan kejam dan tanpa belas kasihan terhadap bangsa-bangsa yang ditaklukkannya (17). Dalam perspektif sang nabi, sulit sekali baginya untuk melihat mengapa Allah mengizinkan hal ini terjadi dalam kehidupan umat pilihan-Nya, yang menurutnya lebih baik dari bangsa Babel yang keji itu. Dalam sudut pandang kita sebagai umat Allah saat ini, kita dapat melihat bahwa Allah berdaulat untuk segala hal yang terjadi. Tidak ada satu hal apa pun yang terlepas dari kendali-Nya.Bangsa Babel dipakai oleh Allah untuk membantu umat pilihan ini kembali kepada-Nya. Bagaimana seluruh praktik kehidupan mereka yang telah menyimpang dikoreksi melalui pembuangan ke Babel.
Seperti kehidupan sang nabi, kita juga pasti pernah mengalami kehidupan yang penuh dengan pertanyaan-pertanyaan yang tidak terjawab. Kita datang kepada Allah di dalam doa. Kita mengeluh kepada-Nya, namun seolah-olah Dia diam. Kita melihat kesewenang-wenangan terjadi dan keadilan seolah-olah hilang dari bumi, tetapi Tuhan tidak bertindak sama sekali.Namun, dalam keterbatasan dan pergumulan terhadap pertanyaan-pertanyaan yang tak terjawab itu, kita bisa datang kepada Allah. Dari misteri kehidupan, kita dapat belajar untuk menggapai Tuhan dengan keyakinan bahwa Dia adalah Allah sumber jawaban yang berdaulat dalam kehidupan kita, umat pilihan-Nya. Amin.
Pdt. BengSil.