Anda bukan Orang Asing di Sini
"Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapih tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan.Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh" - Efesus 2:19-22
Kami segenap Pendeta, Majelis dan seluruh Jemaat mengucapkan selamat datang bagi Jemaat yang baru pertama kali hadir dalam ibadah minggu di Gereja HKBP Ressort Pondok Kopi. Anda bukan Orang Asing ditempat kami, Anda adalah bagian dari keluarga besar dari Gereja HKBP Ressort Pondok Kopi.
Bagi Jemaat yang baru hadir dan belum memiliki tempat ibadah yang tetap, kami dengan senang hati menyambut dan membantu bapak ibu untuk dapat menjadi bagian dari keluarga besar HKBP Ressort Pondok Kopi untuk menjadi Jemaat tetap di Gereja kami. Silahkan menghubungi Pendeta atau Majelis yang bertugas, kami siap membantu Anda.
Tuhan Yesus Kristus Memberkati
Minggu II Dung Trinitatis
SATIA MANGIHUTHON DOHOT MANGHOBASI TUHAN I
SETIA MENGIKUTI DAN MELAYANI TUHAN - 1 Raja - Raja 19 : 15 – 21
Syalom, selamat bersua kembali di minggu ke-2 ses. Trinitatis saat ini, yang bagi gereja kita HKBP diberikan topik “Setia mengikut Yesus”. Sebuah lagu dari Kidung Pujian 214 :” Mengikut Yesus keputusanku,ku tak ingkar, ku tak ingkar” Sebuah lagu yang menyatakan tentang keputusan mengikut Yesus. Inilah keputusan etis yang diambil oleh seorang setelah dia meyelesaikan rangkaian proses belajar-mangajar sidi, berani membuat keputusan yang fundamental menjalani kehidupan ke depan.
Ketika Elisa memutuskan untuk mengikut Nabi Elia, ia melakukan suatu hal luar biasa yang membuatnya sulit, bahkan sebenarnya tidak mungkin, untuk kembali ke pekerjaannya sebagai petani. Setelah pulang ke rumah dan membuat pesta perpisahan. Elisa mengambil pasangan lembu dan menyembelihnya (1Raj. 19:21). Dengan tekad untuk meninggalkan jalan hidupnya yang lama, Elisa memasak daging lembu dengan api hasil pembakaran bajak yang digunakannya untuk bertani, lalu ia memberi makan anak buahnya. “Sesudah itu bersiaplah [Elisa], lalu mengikuti Elia dan menjadi pelayannya”(ay.21).. Spontanitas seperti Elisa menjadi cermin untuk kita dapat merefleksikan seperti apakah respons dan tanggapan kita terhadap panggilan Tuhan untuk melayani- Nya dan sesama manusia. Apakah respons yang seperti Elisa, yaitu spontan, tanggap, penuh sukacita, rela berkorban bahkan dengan penuh rasa syukur. Ataukah respons kita adalah pura-pura tidak dengar, pura-pura tidak tahu, enggan, menolak atau menerima tetapi dengan bersungut-sungut? -- Penyerahan diri kita kepada Allah, yang memang patut menerima pengabdian kita, sering menuntut kita untuk membayar harga. Adakalanya kita harus membuat keputusan sulit mengenai hubungan, keuangan, dan tempat tinggal kita.
Namun demikian, tidak ada yang dapat menandingi berkat yang kita peroleh dari kesetiaan mengikut Kristus. Yesus berkata, “Barang siapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barang siapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya” (Mat. 16:25). Amin.
Pdt. Bengsil